Monday, 2 October 2017

Masakan Mamah

Kalian semua pasti ada kan maskan ibu kalian yang sangat kalian sukai? Pasti ada, nah kali ini saya akan membagikan cerita maskan ibu yang saya sukai.

Nama masakan ini adalah sambal goreng daging, dari namanya pasti kalian sudah men-judge bahwa makanan ini akan pedas kan?sebenarnya saya tidak suka pedas, dan makanan ini tidak pedas. Hanya saja biji cabai yang ada didalam cabai akan dibuang, jadi hanya kulitnya saja yang dipakai, makanan ini adalah makanan khas sunda dan ini adalah resep "karuhun" dan menjadi santapan wajib pada saat hari raya, atau hari besar lainnya. Inilah resep dan nahan - bahannya
Sambel Goreng Daging

1. Daging 1 kg.

Haluskan :
1. Bawang merah 8
2. Bawang putih 4
3. Kunyit  1 ruas jari/3cm
4.Jahe   3cm
5. Lengkuas 3cm
6. Cabe merah besar 7
7. Bila suka, tambah cabe kriting 5

Bumbu lainnya :
8.Daun jeruk 5,
9.Daun salam 3 lbr
10.Sereh 2 batang
11.Kecap manis

12. Santan kelapa 1 kelapa

Cara nya:
Daging direbus, lalu setelah empuk, dipotong seperti dadu (lbh besar dari dadu). Sisihkan.

Bumbu yg sudah dihaluskan ditumis sebentar..lalu campurkan daging, dan kecap 1/2 botol ukuran sedang...atau sesuai selera.

Setelah beberapa saat, masukan Royco sapi 1 sachet, garam 1/2 sendok teh, santan dan bumbu daun daunan lalu..aduk aduk, lalu biarkan hingga airnya agak mengering (jadi kental ).

Setelah bumbu mengental angkat.
Dan siap disajikan.

Entah kenapa, rasanya akan berbeda jika orang lain yang membuat, tetapi jika mamah yang buat, rasanya lebih nikmat.


Gatotkaca

Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama Hidimbi (Arimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna.

Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayangan Jawa, ia dikenal dengan sebutan Gatotkoco (bahasa JawaGathotkaca). Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi".

Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghatotkacha secara harfiah bermakna "memiliki kepala seperti kendi". Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaṭ(tt)am yang berarti "buli-buli" atau "kendi", dan utkacha yang berarti "kepala". Nama ini diberikan kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya konon mirip dengan buli-buli atau kendi.

Menurut versi Mahabharata, Gatotkaca adalah putra Bimasena dari keluaga Pandawa yang lahir dari seorang rakshasa perempuan bernama Hidimbi. Hidimbi sendiri merupakan raksasa penguasa sebuah hutan; tinggal bersama kakaknya yang bernama Hidimba(dalam pewayangan Jawa, ibu Gatotkaca lebih terkenal dengan sebutan Arimbi. Menurut versi ini, Arimbi bukan sekadar penghuni hutan biasa, melainkan putri dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa rakshasa).
Kisah kelahiran Gatotkaca dikisahkan secara tersendiri dalam pewayangan Jawa. Namanya sewaktu masih bayi adalah Jabang Tetuka. Sampai usia satu tahun, tali pusarnya belum bisa dipotong walau menggunakan senjata apa pun. Arjuna (adik Bimasena) pergi bertapa untuk mendapatkan petunjuk dewa demi menolong keponakannya itu. Pada saat yang sama Karna, panglima Kerajaan Hastina juga sedang bertapa mencari senjata pusaka. Karena wajah keduanya mirip, Batara Narada selaku utusan kahyangan memberikan senjata Kontawijaya kepada Karna, bukan kepada Arjuna. Setelah menyadari kesalahannya, Narada pun menemui Arjuna yang sebenarnya. Lalu Arjuna mengejar Karna untuk merebut senjata Konta, sehingga pertarungan pun terjadi. Karna berhasil meloloskan diri bersama senjata Konta, sedangkan Arjuna hanya berhasil merebut sarung pembungkus pusaka tersebut. Sarung pusaka Konta terbuat dari kayu mastaba yang ternyata bisa digunakan untuk memotong tali pusar Tetuka. Saat dipakai untuk memotong, kayu mastaba musnah dan bersatu dalam perut Tetuka. Kresna yang ikut serta menyaksikannya berpendapat bahwa pengaruh kayu Mastaba akan menambah kekuatan bayi Tetuka. Ia juga meramalkan bahwa kelak Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta.

Menurut versi pewayangan Jawa, Tetuka diasuh di kahyangan oleh Narada yang saat itu sedang digempur oleh Patih Sekipu dari Kerajaan Trabelasuket. Patih tersebut diutus rajanya, Kalapracona untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba. Tetuka dihadapkan sebagai lawan Sekipu. Semakin dihajar, Tetuka justru semakin kuat. Karena malu, Sekipu mengembalikan Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada menceburkan tubuh Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya. Kemudian Tetuka bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya dengan gigitan taringnya. Kresna dan para Pandawa saat itu datang menyusul ke kahyangan. Kresna memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa. Batara Guru, raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping BasunandaKotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang sejak saat itu berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona.

Definisi Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program peljaran baru yang dikembangkan di perguruan tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan relisasi perkembangan ide dan pembaruan system pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu-ilmu Sosial Dasar (ISD) ini dipergunakan dalam pendekatan sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Melalui penelaan dan pendalaman Subject-oriented.tersebut, proses pendalaman bidang- bidang ilmu menuju spesialisasi keahlian telah berlangsung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu sosial dasar (ISD) tidak terdapat perbedaan yang prinsipil sepanjang menyangkut konsep dasar atau pengetahuan dasar ilmu-ilmu sosial. Perbedaan itu terjadi pada pendekatan bidang studinya saja. Ilmu-ilmu sosial dasar bersumber pada konsep dasr ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi. ISD dipergunakan mencari pemecahan masalah kemasyarakat melalui pendekatan interdisipliner maupun multidisipliner ilmu-ilmu sosial. Di pihak lain, pengantar-pengantar ilmu-ilmu sosial disajikan secara teoritis, yang menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematisasinya.
Latar belakang Ilmu Sosial Dasar (ISD) dimulai sejak terjadinya kritik-kritik yang ditunjukkan pada system pendidikan di perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan, terutama sarjana pendidikan sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap system pendidikan yang tengah berlangsung saat itu berbau colonial. Selain itu, masih merupakan warisan pendidiakn pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, untuk menghasilkan tenaga terampil tukang-tukang yang mengisi birokrasi mereka dibidang adminstrasi, pedagang, tehnik dan keahlian lain mengeksploitasi kekayaan Negara. Padahal tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal, akademik dan professional.
Definisi-definisi beberapa istilah umum dalam Ilmu Sosial Dasar
a)      Paradigma
Kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai realita dan akhirnya menentukan bagaimana sesorang menanggapi realita tersebut.
Contoh: Fanatisme akan sebuah kelompok
b)     Teori
Sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu seseorang untuk memahanmi sebuah fenomena.
Contoh: Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )
Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag .
c)      Konsep
Merupakan penyusun utama dalam pembentukkan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.
Contoh:Konsep UUD yang bertahan sampai saat ini.
d)    Prinsip
Kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir dan bertindak.
Contoh:Prinsip ekonomi dorongan atau alasan seseorang melakukan tindakan ekonomi dengan tujuan mendapatkan sesuatu
e)      Fakta
Suatu informasi yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi,Fakta selalu disertai dengan bukti yang mendukung kebenarannya.
Contoh:Fakta bahwa Aldof Hitler adalah pemimpin NAZI
f)       Hipotesis
Jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Contoh:Hipotesis sering sekali digunakan pada saat melakukan penelitian Ilmiah yang memuat dugaan-dugaan yang kita sangka pada sebuah penelitian.
g)      Postulat
Pernyataan yang disepakati benar tanpa perlu adanya pembuktian kebenaran.
Contoh:Manusia sebagai makhluk sangat membutuhkan oxygen
h)     Persepsi
Sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Contoh:Persepsi manusia mengenai surga dan neraka
i)        Sistem
1.    Suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energi
2.    Kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak
Contoh:Negara merupakan sebuah sistem yang harus memiliki sekurang-kurangnya 3 komponen utama,yaitu: pemerintah yang berdaulat,wilayah yang dikuasai serta penduduk yang mendiami wilayahtersebut.
j)        Ratifikasi
Ratifikasi adalah proses adopsi perjanjian internasional, atau konstitusi atau dokumen yang bersifat nasional lainnya (seperti amandemen terhadap konstitusi) melalui persetujuan dari tiap entitas kecil di dalam bagiannya.

Contoh:Ratifikasi Indonesia mengenai statuta Roma yang memuat dasar-dasar hukum internasional.

WISATA







Tahun lalu tepatnya di bulan april, saya, teman – teman sekolah dan beberapa guru SMAN 8 Depok melaksanakan study tour ke Bali, Malang dan Jogja. Kami semua berkumpul untung keberangkatan di kostrad jam 4:30 pagi. Satu jam setelah berkumpul dan briefing akhirnya kami berangkat pada jam 5:40. Kunjungan pertama kita adalah Universitas Padjajaran Bandung. Saya berkesempatan untuk berkunjung ke bagian kedokteran.
Setelah dari Universitas Padjajaran, saya langsung berangkat ke Bali, dan kami sampai dihotel Quest Denpasar pada jam 6 pagi, saya dan teman – teman pun langsung bergegas ke kamar yang sudah di tentukan, dalam satu kamar di isi oleh 4 orang, dan untungnya saya disatukan dengan teman dekat saya. Kami beristirahat sejenak dan bersih – bersih diri hingga jam 8, karena kami sudah diharuskan turun ke bawah untuk sarapan dan melanjutkan perjalanan ke Tanjung Benoa. Tanjung Benoa menyajikan banyak water adventure yang mengasyikan, dan ada juga pulau kecil disebut Pulau Penyu. Di dalam Pulau Penyu terdapat penangkaran hewan seperti penyu, ular, burung beo dan lain lainnya. Hari tak berhenti di Tanjung Benoa, kami pun langsung berangkat ke Pantai Pandawa setelah makan siang di Tanjung Benoa. Pantai Pandawa adalah pantai terpencil yang belum tersentuh oleh turis, pantai dan laut masih terjaga dan bersih, belum banyak wisatawan juga yang berada disana, saya dan teman - teman sekamarpun memberanikan diri untuk mencoba menaiki canoe, walaupun kami terguling beberapa kali, kami sangat puas dan senang bisa berkesempatan menaiki canoe. Matahari pun bergeser, tanda siang akan berubah menjadi senja, kami pun bergegas untuk bersih – bersih diri dan kembali ke bus, disaat saya menaiki anak tangga bus, tiba – tiba kaki saya kram, dan beberapa kata kotor pun terlontar, guru pendamping bus pun hanya bisa tertawa lepas melihat kejadian yang menimpa saya, rasa kram itu tidak lah bertahan lama, saya pun bisa kembali ke tempat duduk semula, bus pun mulai berjalan menuju Pantai Jimbaran. Makan malam yang indah dengan pemandangan sunset, tidak lupa mengambil beberapa foto untuk menjadi kenangan manis. Dengan perut kenyang kami semua kembali ke hotel untuk beristirahat.

Ke esokan harinya, kami mengunjungi Pantai Kuta, pantai yang sudah dikenal banyak orang, dan tercemar itu. Kami mengambil beberapa foto disana dan juga bermain. Setelah kuta, kami menuju krisna, took souvenir yang sangat besar dan lengkap, adalah suatu hal yang tidak boleh dilewatkan bagi turis yang mengunjungi bali. Setelah makan siang di krisna, kami berangkat ke Desa Tenganan, Desa Tenganan adalah desa yang masih tradisional dan tidak menerima teknologi modern dan semua adat yang dilakukan dari zaman dahulu masih dilakukan sampai sekarang. Pemberhentian terakhir kami setelah Desa Tenganan, kami menonton Tari Kecak bersama beberapa turis lokal dan non lokal. Kami kembali ke hotel pada 9 malam. Kami mempunyai free time malam itu, saya dan beberapa kawan memutuskan untuk jalan malam di daerah Denpasar. Saya dan beberapa kawan mengunjungi McDonald hingga jam 1 pagi, dan saat perjalanan kembali ke hotel, kami mengambil foto ditengah jalan karena jalanan memang sedang sepi.


Beberapa jam setelah tidur singkat, kami check out hotel dan menuju ke teman jogger, dan peternakan kopi luwak. Lalu kami makan siang di Bedugul, dan menikmati pemandangan. Yang terakhir adalah Tanah Lot. Mengeksplor bersama seseorang yang kita cintai adalah hal yang paling indah. Mengambil foto bersama teman - teman pun tidak dilewatkan.