RASISME
Apa
yang ada di pikiran kalian jika mendengar atau melihat kata “Rasisme”? Bagi
orang Amerika, mereka sebagian besar akan berkepikiran mengenai orang berkulit
hitam. Bagaimana dengan pikiran orang Indonesia? Sekarang sedang hangat yang
namanya rasisme di kalangan Indonesia mau golongan tua, muda, anak – anak sekalipun.
Apasih yang membuat rasisme ini timbul dan heboh di Indonesia? Kek dan agama, bukan saya
menjelek – jelekan suatu agama, tetapi orang – orang yang mengaku dari suatu
agama tersebut, menyebar paham kebencian dan rasisme terhadap usatu umat dan
etnis.
Etnis
yang masih sering di “tindas” adalah tionghoa, atau mereka menyebutnya orang
cina. Umat apa sih yang di “kucilkan” atau dibully juga? Selain umat Islam, bahkan
sesame islam pun saling mengkafir – kafirkan dan membenci. Perbedaan kelompok,
suku, ras masih sangat melekat di Indonesia, sehingga mereka merasa sombong
atau overproud terhadap golongan
masing – masing yang menciptakan rasa kebencian atau merasa lebih baik dan
terbaik dari yang lainnya.
Kurangnya
pendidikan adalah penyebab utama dari masalah ini, hanya dengan sebungkus nasi,
mereka mau dan berani menjelek – jelekan suatu umat atau ras, hanya karena
sebungkus nasi. Selain pendidikan, “pandangan” mereka sangatlah sempit, dan
mudah terprovokasi, amarah itu wajar, tetapi amarah yang satu ini bisa
dibilang, dibawa “sampai mati”.
Dan
ada beberapa hal yang tak pantas telah mereka lakukan, mereka menebar kebencian
dengan nama TUHAN, mereka menebar kebencian untuk mendapat kekuasaan, dan
menebar kebencian untuk mencari nafkah. Bhinneka tunggal ika yang berarti “Berbeda
beda tapi tetap satu” sudahlah tak berarti karena suatu tahta, dan sebungkus
nasi, memecah belah bangsa yang awalnya akur, mengucilkan suatu golongan
minoritas.
Lalu,
apa yang bisa kita perbuat di tengah kondisi seperti ini? Show your love, show
your respect to each other. Bukan ke sesama golongan atau ras, tapi semua
mahluk hidup, jangan se enaknya membawa – bawa nama tuhan untuk bertindak, coba
dipikirkan kembali, apakah tuhan sudi di atas namakan untuk menindas hanya
karena perbedaan? Apakah tuhan mau disebut – sebut namanya untuk bertindak
anarkis hanya karena sebungkus nasi? Saya rasa TIDAK, tuhan memerintahkan kita
untuk memelihara bumi ini, bukan merusak bumi ini. Suatu kebencian adalah benih
kerusakan dalam bumi ini. Make Love, Not
War
Mencintai,
melindungi, dan merawat semua mahluk hidup, kita semua saling bergantungan,
kita semua adalah sama – sama mahluk tuhan,
we should unite and heal the world, not make it even worse.
Lalu,
mendidik penerus bangsa dengan baik dan benar, tidak di didik dengan kebencian
terhadap suatu umat atau ras, tetapi mencintai dan merangkul semuanya.
Bagaimana
dengan yang sudah terlanjur? Ini adalah tantangan yang cukup sulit, beberapa
metode bisa dilakukan, berbuat hal yang baik terhadap mereka, menunjukan mana
benar mana salah dengan baik, dan yang terakhir adalah diam. Kenapa? Artinya,
hanya dari kalangan merekalah yang bisa merubahnya, jika memang tidak bisa
juga, hanya tuhan yang bisa merubahnya.
Tulisan
saya ini bukan untuk menyalah – nyalah kan suatu organisasi, agama, ataupun ras
tetapi hanya untuk introspeksi, bukan untuk menyebarkan kebencian tetapi
mengingatkan satu sama lain, kita hidup bersama, maka kita wajib saling menjaga
sesama dan mengedukasi satu sama lain, this
is a small step for me to help all of us, to be a better human being.