Kasus Keindahan
Keindahan Alam Raja Ampat adalah salah satu dari sekian
banyak destinasi di Indonesia. Keindahan alam dan popularitasnya sudah tidak
perlu diragukan lagi, bahkan Raja Ampat lebih dahulu dikenal oleh wisatawan
mancanegara dari pada kalangan domestik. Disana terdapat 610 pulau, 35 pulau
baru berpenghuni, dan selebihnya masih belum berpenghuni atau bahkan belum
pernah disentuh oleh turis ataupun masyarakat local, selain pemandangan dan
pulau – pulau yang indah, Raja Ampat juga menyediakan sensasi diving yang
sangat indah, bahkan masuk ke dalam salah satu dari 10 situs diving terbaik di
dunia.
Di kawasan gugusan Misool ditemukan
peninggalan prasejarah berupa cap tangan yang diterakan pada dinding batu
karang. Uniknya, cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan permukaan laut
dan tidak berada di dalam gua. Menurut perkiraan, usia cap-cap tangan ini
sekitar 50.000 tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur
penyebaran manusia dari kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia.
Sisa pesawat karam peninggalan
Perang Dunia II bisa dijumpai di beberapa tempat penyelaman, seperti di Pulau
Wai.
Dr John Veron, ahli karang
berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan,
Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar
50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di
Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan
penelitian di daerah itu.
Tim ahli dari Conservation
International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada
2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari
540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis
ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid
stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja
Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies
karang sebanyak ini.
Ada beberapa kawasan terumbu karang
yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup
hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau
Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Tenggara dan Kepulauan Wayag.
Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi
dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe
gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika
pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam
dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun
berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Spesies yang unik yang bisa
dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong,
dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu
sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda
bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Pari Manta yang jinak seperti
ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di
Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang
kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika
kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif
tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau
sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa
melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa
tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan
duyung.
Karena daerahnya yang banyak pulau
dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu
memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift
dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih
sambil menerobos kumpulan ikan.
Peristiwa yang baru baru ini
terjadi adalah sebuah kapal pesiar yang merusak terumbu karang di Raja Ampat,
seperti yang sudah saya tulis diatas, bahwa Raja ampat mempunyai beragam
spesies dan juga jenis jenis ikan yang beragam, dengan hancurnya beberapa
karang dikarenakan kapal pesiar ini, maka ekosistem atau kehidupan ikan ikan
sekitar akan berubah(lebih buruk) maka dari itu warga setempat, tersangka
perusak karang, Negara, dan KITA wajib menjaga dan melestarikan kekayaan alam Indonesia.